Rabu, 29 Juni 2016

sujasmir - shipbuilding industry



Nenek moyangku orang pelaut...
Industry Kapal



Penemuan berabad-abad kapal digunakan oleh manusia untuk mengarungi sungai atau lautan yang diawali oleh penemuan perahu. Biasanya manusia pada masa lampau menggunakan kano, rakit ataupun perahu, semakin besar kebutuhan akan daya muat maka dibuatlah perahu atau rakit yang berukuran lebih besar yang dinamakan kapal. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan kapal pada masa lampau menggunakan kayu, bambu ataupun batang-batang papirus seperti yang digunakan bangsa mesir kuno kemudian digunakan bahan bahan logam seperti besi/baja karena kebutuhan manusia akan kapal yang kuat. Untuk penggeraknya manusia pada awalnya menggunakan dayung kemudian angin dengan bantuan layar, mesin uap setelah muncul revolusi Industri dan mesin diesel serta Nuklir. Beberapa penelitian memunculkan kapal bermesin yang berjalan mengambang di atas air seperti Hovercraft dan Eakroplane, serta kapal yang digunakan di dasar lautan yakni kapal selam.
Kapal, adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut dan sungai  seperti halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk membawa perahu kecil seperti sekoci. Sedangkan dalam istilah inggris, dipisahkan antara ship untuk kapal yang lebih besar dan boat untuk kapal yang lebih kecil.
Awalnya kapal digunakan untuk mengangkut penumpang dan barang sampai akhirnya pada awal abad ke-20 ditemukan pesawat terbang yang mampu mengangkut barang dan penumpang dalam waktu singkat. Namun untuk kapal masih memiliki keunggulan yakni mampu mengangkut barang dengan tonase yang lebih besar sehingga lebih banyak didominasi kapal niaga dan tanker sedangkan kapal penumpang banyak dialihkan menjadi kapal pesiar dan toll laut program pak Joko widodo.
Perahu  pertama kali dikenal pada masa Neolitikum, sekitar 10.000 tahun yang lalu. Kapal awal ini memiliki fungsi yang terbatas: mereka dapat bergerak di atas air. Terutama digunakan untuk berburu dan memancing.
Kano tertua yang ditemukan arkeolog dibuat dari batang pohon coniferous, menggunakan peralatan batu sederhana.

Navigasi
Bagian-bagian utama kapal. 1: Smokestack atau Cerobong; 2: Buritan; 3: Propeler dan Kemudi; 4: Portside (sebelah kanan dikenal dengan nama starboard); 5: Jangkar; 6: Bulbous bow; 7: Haluan; 8: Geladak; 9: Anjungan




Transpotasi feri toll laut


Untuk menentukan arah, pada masa lalu kapal berlayar tidak jauh dari benua atau daratan. Namun sesuai dengan perkembangan akhirnya para awak kapal menggunakan bintang sebagai alat bantu navigasi dengan alat bantu berupa kompas dan astrolabe serta peta. 

penggunaan radar dan sonar yang ditemukan pada abad ke 20 membuat peranan navigator agak tergeser. Satuan kecepatan kapal dihitung dengan knot di mana 1 knot = 1,85200 km/jam.

Menjelang akhir abad ke-20, navigasi sangat dipermudah oleh GPS, yang memiliki ketelitian sangat tinggi dengan bantuan satelit.Selain dari itu system komunikasi yang sangat modern juga menunjang navigasi dengan adanya beberapa macam peralatan seperti radar type Harpa memungkinkan para navigator / Mualim bisa melihat langsung keadaan kondisi laut. Radar harpa ini adalah radar modern yang bisa mendeteksi langsung jarak antara kapal dgn kapal, kapal dengan daratan , kapal dengan daerah berbahaya, kecepatan kapal, kecepatan angin,dan mempunyai daya akurasi gambar yang jelas. Selain dari itu ada lagi system GMDSS (Global Maritime Distress safety system) Suatu system keselamatan pelayaran secara global. Kalau suatu kapal berada dalam kondisi berbahaya system ini akan memancarkan berita bahaya yang berisi posisi kapal, nama kapal, jenis marabahaya,tersebut secara otomatis, cepat, tepat , akurat. Untuk system komunikasi lainnya ada INMARSAT (International Maritime satelite) Suatu system pengiriman berita menggunakan E-Mail, Telephone, Telex, ataupun Faximile.
Klasifikasi kapal:

Berdasarkan tenaga penggerak

  1. Kapal bertenaga manusia (Pendayung)
  2. Kapal layar
  3. Kapal uap
  4. Kapal diesel atau Kapal motor
  5. Kapal nuklir

Berdasarkan jenis pelayarannya

  1. Kapal permukaan
  2. Kapal selam
  3. Kapal mengambang
  4. Kapal bantalan udara

Berdasarkan fungsinya

  1. Kapal Perang
  2. Kapal penumpang
  3. Kapal barang
  4. Kapal tanker
  5. Kapal feri
  6. Kapal pemecah es
  7. Kapal tunda
  8. Kapal pandu
  9. Tongkang
  10. Kapal tender
  11. Kapal Ro-Ro
  12. Kapal dingin beku
  13. Kapal keruk
  14. Kapal Isap produksi
  15. Kapal peti kemas / Kapal kontainer
  16. Kapal pukat harimau